Warung pintar, Mungkin
beberapa dari kalian sudah familiar atau mungkin bertanya-tanya bahkan mungkin
ketika kalian sedang di jalan sekilas melihat gerobak dengan warna kuning
terang yang menjadi identitas warung ini. Betapa beruntungnya bisa menjadi bagian dari
kegiatan warung pintar dan menemukan keluarga baru disana. Salah satu perusahan
startup satu ini cukup sukses dan berkembang, terbukti dengan banyaknya
mitra yang bergabung dan peminat yang begitu banyak untuk membuka usaha warung
atau toko klontong karena semuanya diberikan modal oleh warung pintar, termasuk
prasana atau teknologi kekinian. Inilah yang unik dan menarik dari warung
pintar dibandingkan toko kolontong lainnya. Volunteer, mungkin dari kalian saat
mendengar kata ini yang tergambar adalah perasaan lelah, banyak, dan menyita
waktu dan lainnya. Menurut ku tidak hanya itu saja yang akan kita rasakan, tapi
banyak hal yang dapat dipelajari dari dan aku alami itu misalnya seperti
bagaimana koordinasi, bagaimana kita berattitude dalam penelitian, manajemen
waktu, kisah-kisah inspiratif yang sangat memotivasi, rasa kekeluargaan, dan
kompak pastinya agar kegiatan tesebut berjalan dengan baik.
Sore itu jadi
hari yang cukup melelahkan dan masih terasa cukup panas udaranya, mataharipun
seakan tidak bosan menemani dan memancarkan panasnya. Terik dan panasnya juga
kemacetan yang ku lewati, membuat tubuh ini mengeluarkan keringat ditambah
dengan tebalnya jaket yang kupakai agar kulit ini tidak terbakar, tenggorokkan
pun terasa kering karena memang air minum yang kubawa dari rumah telah habis ku
minum saat di perjalanan. Sawangan, lokasi yang akan kudatangi mungkin untuk
warga Depok dan sekitarnya sudah tidak asing dengan kawasan satu ini. Tujuan ku
datang kesini ialah sebagai volunteer untuk melakukan survei dan
wawancara dengan beberapa mitra warung pintar. Sebelum ke lokasi mitra aku
sempat melihat koordinat lokasi yang memang sudah diberikan agar aku dan
teman-teman volunteer tidak kesulitan mencari alamat mitra yang dituju.
Kebetulan aku bersama temanku sesama volunteer vivi, lokasinya mitra yang dia
kunjungi dan mitra yang aku kunjungi berdekatan yaitu di Bedahan, Sawangan kota
Depok. Akhirnya kami putuskan untuk bersama naik motor menuju lokasi.
Sepanjang jalan
menuju lokasi kami bercerita dan berbagi informasi terkait wawancara, survei
dan lain-lain. Kemacetan yang terjadi di jl. Muctar sawangan itupun tak terasa
dan kami lewati ditambah kita juga terus menerobos karena memang di setiap
pinggir jalan sedang dilakukan penggalian untuk kabel atau semacamnya. Perjalan
diawali dengan mitra aku yang berada di jalan Dulwanih, sepanjang jalan menuju
lokasi banyak tanggul jalan juga truk besar yang mengangkut semen untuk cor
jalanan. Saat sampai lokasi warung tutup dan mitra tersebut aku tanyakan lewat
whatsapp. Ia mengatakan tutup karena sedang keluar kota, beberapa warga
disekitar warung juga mengatakan bahwa pemilik tersebut rumahnya cukup jauh dan
disini yang jaga pegawainya. Akupun putuskan untuk melakukan wawancara
menggunakan whatsapp agar memudahkan mitra juga selain itu juga karena
waktu itu deadline tanggal 6 januari untuk wawancara jadi aku putuskan hal
tersebut, tapi ternyata diperpanjang hingga tanggal 16. Aku memang terbiasa
untuk mengerjakan sesuatu lebih awal agar saat akhir bisa santai atau
mengoreksi jika memang ada kesalahan. Kami melanjutkan perjalanan menuju warpin
(warung pintar) yang ada di Jl. H. Sulaiman 1.
Perjalanan
cukup jauh dari lokasi mitra sebelumnya bahkan kami juga kesulitan karena
kendala sinyal dan kebetulan jalan yang kami lewati sedang dalam perbaikan atau
di cor jadi terpaksa memutar jalan padahal dekat. Sepanjang jalan kami pun
bertanya pada beberapa orang yang tengah duduk, kepada ibu yang berjalan kaki
dan beberapa anak yang mereka tidak tau lokasi tersebut. Jalanan tikus yang
sempitpun kami lewati dan banyak semak atau rumput liar, kemudian bertemu
dengan bapak yang jongkok sambil memegang pancingan. Beliaupun kami tanya dan
saat itu vivi yang bertanya dan benar ternyata jalan yang kami tuju sudah
sesuai mungkin beberapa meter lagi sampai. Sampai dilokasi kami melihat pak
irwadi sedang disebelah rumahnya sedang merapihkan daun pisang kering dan ibu
atau istri pak irwadi sedang melayani orang yang belanja di warung pintar. Kami
sangat disambut hangat disini bahkan di depan rumah yang tadinya halaman,
difungsikan jadi tempat duduk untuk pembeli yang mampir sekedar nongkrong,
makan mie, minum dan biasanya memakai fasilitas wifi yang disediakan.
Sebelum memulai
wawancara kami pun ditawarkan minum terlebih dahulu oleh pak irwadi, beliau
sangat baik dan sosok yang banyak memberikan pengalaman bagi kami karena kisah
hidupnya saat masa-masa sulit. Akupun memulai ngobrol dan bercerita umum terkait
dengan warung pintar dan lain-lain, aku tak tega juga karena vivi terdiam dan
sesekali main handphone, namun dia juga membantu saat mengulik lebih dalam
kisah hidup pak irwadi. Obrolan terus berlanjut dan aku terus bertanya sesuai
dengan apa yang tersedia dalam form pertanyaan wawancara. Aku juga selanjutnya
langsung menuju ke form satunya terkait dengan pertanyaan entrepreneur dari
mitra itu sendiri. Sesekali aku meneguk air putih yang disediakan oleh istri
pak irwadi. Setelah pertanyaan pertanyaan formal lanjut ke sesi cerita atau
kisah pak irwadi sambil melihat jalanan yang baru saja di cor dan udara saat
itu masih cukup panas. Pak irwadi sosok yang menurutku tegar, karena ia juga
merupakan pendatang yang berasal dari Sumatera dan ia dikaruniai 2 orang anak. Kesederhanaannya
dan sikap optimis akan sesuatu membuat aku jadi termotivasi untuk selalu
berusaha dan ikhlas dalam mengerjakkan sesuatu.
Beliau dulunya
merupakan pedagang juga dengan berjualan sembako terutama beras, namun usahanya
selalu mengalami pasang surut. Impian terbesarnya adalah ingin punya warung
atau agen yang besar dan bisa membantu orang-orang dengan harga produk yang
murah. Kegagalannya dalam usaha tidak membuatnya patah semangat, ia selalu
mencari info terkait dengan usaha dan lain-lain. Akhirnya ia bergabung atau
memulai usaha jangkrik rumahan dengan modal yang sedikit. Bulan demi bulan
banyak kendala mulai dari kurangnya minat dan mungkin banyak juga orang yang
jual jangkrik lebih murah. Namun rezeki selalu datang pada orang yang sabar, ia
cukup sukses dalam usaha jangkrik karena dia menawarkan beberapa jangkriknya ke
toko burung atau rekannya yang hobi memelihara burung. Dari hal itu mulai
berdatangan orang karena memang kualitas jangkriknya bagus dan ia juga mencoba
untuk mengembangkan bisnisnya dengan membuka atau membangun tempat beberapa
petak di samping rumahnya.
#info buat yang mau latihan soal warung pintar bisa wa ke 082299125557
Banyak ide yang
ada dalam pemikiran pak irwan ini, contohnya saja ketika banyak teman-teman
atau konsumen datang untuk ngobrol lalu kumpul-kumpul dan itu jadi peluang juga
untuk par irwan untuk belajar dari mereka dan berbagi pengalaman. Sebagai tuan
rumah yang baik pasti setidaknya menyediakan makanan, minuman mungkin juga
rokok saat ada tamu atau pembeli yang datang. Hal itu yang terpikir oleh pak
irwan juga istri, kalo terus-terusan seperti ini lumayan juga uang yang
dikeluarkan kalau berapa orang yang datang. Akhirnya ia memikirkan untuk
membuka usaha warung kecil-kecilan namun perlu modal yang lumayan, karena
selama ini pendapatan dari usaha jangkrik diputar lagi untuk modal. Temannya
lalu memberikan informasi bahwa ada yang namanya warung pintar dan kita akan
diberikan modal beserta warungnya. Awalnya dia bingung mendengar warung pintar
dan tidak percaya karena hari gini mana ada yang gratis. Ia pun mencoba untuk
daftar dan selang beberapa minggu atau bulan langsung diterima untuk menjadi
mitra warung pintar. Awal buka warung banyak yang tertarik dan ramai karena
fasilitas warung dan warna warung yang terbilang mencolok ujarnya. Sebelum
membuka warung ia juga sempat meminta ijin kepada tetangga di depan rumahnya
yang juga berjualan warung klontong tapi tetangganya tidak keberatan dan
mengatakan bahwa rezeki sudah diatur.
Selama buka
kegiatan marketing atau cara agar pengunjung lebih banyak datang ialah dengan
membuat banner dan ia juga menginformasikan lewat media sosial atau group
whatsapp lingkungan RT nya bahwa ada dan ia buka warung pintar. Selama 3 bulan
buka warung pintar pendapatan membaik, istri pak irwan yang biasanya minta uang
bulanan sekarang bisa menikmati sebagian hasil dari warung pintar dan sisanya
untuk ditabung juga digunakan untuk belanja kebutuhan warung pintar. Ia juga
berjualan kopi, mie instan dll yang siap seduh. Terkadang ada beberapa orang
yang yang sekedar mampir saat lelah dalam perjalanan atau ojek online juga anak
sekolah. Melihat strategi atau sistem warung pintar terpikirkan oleh pak irwan
untuk diterapkan dalam usahanya dan ternyata berhasil. Jadi ia memberikan modal
berupa jangkrik pada temannya yang memang sedang butuh usaha yang sekiranya
tidak ada modal, kemudian lama-lama cukup berhasil dan sekarang pak irwan hanya
memetik apa yang ia tanam. Banyak jangkrik yang ia distribusikan kepada
teman-teman atau pembeli baru lainnya.
Belakangan
adanya proyek pembangunan atau perbaikan jalan disatu sisi baik tapi ya selama
1 bulan terakhir khususnya desember warung par irwan agak sepi hanya sedikit
orang yang berlalu lalang dan kebanyakan yang beli juga warga sekitar. Walau begitu pak irwan dan istri tetap mensyukuri dan mencoba
membuat strategi baru dan semoga jika jalan sudah diperbaiki dan sudah dapat
diakses akan banyak yang mampir kembali. Aku dan Vivi sangat setuju dengan
semangat dan rasa tanggung jawab pak irwan sebagai suami karena ia merupakan
tulang punggung keluarga kecilnya. Selain itu istrinya juga hanya sekedar ibu
rumah tangga yang masih sibuk mengurus anaknya yang masih sekolah dasar.
Sekilas tentang perjalan hidup pak irwan dan keluarga bisa kita jadikan teladan
dan ambil sisi positifnya. Adzan ashar pun terdengar kami pun memutuskan pamit
sekaligus meminta foto bersama untuk laporan sekaligus kenang-kenangan
tersendiri untukku. Warung pintar jadi wadah dan sarana bagi masyarakat
kalangan menengah kebawah untuk mendapatkan kesempatan bekerja dan berwirausaha
meskipun dana yang mereka miliki terbatas. Selain itu warung pintar hadir untuk
menjawab tantangan global mengembangkan dan memajukan warung klontong dan UMKM
Indonesia. #Salam Volunteer
Kak apakah mendapatkan uang transport atau fee?
BalasHapus